PEMISAHAN AWAN KONVEKTIF DAN STRATIFORM DALAM MENGKAJI SIKLUS DIURNAL DAN MIGRASINYA DI PEGUNUNGAN BAWAKARAENG SULAWESI SELATAN BERDASARKAN DATA RADAR CUACA

Authors

  • Syamsul Bahri Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
  • Nurjanna Joko Trilaksono Institut Teknologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31172/jmg.v20i2.424

Keywords:

Radar Cuaca C-Band, Pegunungan Bawakaraeng, Awan konvektif, Awan Stratiform

Abstract

Aktivitas konvektif diurnal merupakan mode paling dominan di Benua Maritim Indonesia (BMI). Namun kajian yang telah dilakukan sebelumnya tidak memisahkan periode analisis berdasarkan musim sekaligus pemisahan awan konvektif dan stratiform. Selain itu, data yang digunakan terbatas baik resolusi temporal maupun horizontalnya. Adapun tujuan dari kajian ini untuk mengetahui siklus dan migrasi diurnal awan konvektif dan stratiform pada musim berbeda. Kajian migrasi sistem awan hujan dilakukan dengan menggunakan radar cuaca C-Band polarisasi tunggal yang berlokasi di Maros (4.997733o LS, 119.572014o BT) dan terletak pada bagian barat Pegunungan Bawakaraeng (PB) Sulawesi Selatan. Metode Steiner dkk., digunakan untuk mengklasifikasikan awan hujan menjadi dua yaitu awan konvektif dan stratiform. Pada bulan Desember-Januri-Februari (DJF) terdapat aktifitas awan hujan yang bermigrasi secara zonal (timur-barat) yaitu awan konvektif di laut yang bergerak ke darat mulai pagi hari hingga siang dan awan stratiform di darat (gunung) bergerak menuju laut. Selain itu awan hujan juga tampak bermigrasi secara meridional (utara-selatan) yang didominasi oleh awan konvektif. Hasil analisis temporal siklus diurnal menunjukkan bahwa awan stratiform terjadi setelah satu jam puncak awan konvektif. Pada bulan Maret-April-Mei (MAM) aktifitas awan konvektif hanya terdapat di darat (gunung) dan tidak tampak adanya migrasi, berbeda halnya dengan awan stratiform yang tampak bermigrasi ke laut yang sangat jelas terlihat pada wilayah PB bagian utara. Adapun siklus diurnal awan konvektif di pesisir dan gunung maksimum terjadi pada sore hari berbeda dengan awan stratiform yang terjadi dua kali yaitu pada sore hari dan awal pagi. Puncak siklus awan stratiform terjadi setelah dua jam puncak awan konvektif

Published

2019-12-05

How to Cite

Bahri, S., & Trilaksono, N. J. (2019). PEMISAHAN AWAN KONVEKTIF DAN STRATIFORM DALAM MENGKAJI SIKLUS DIURNAL DAN MIGRASINYA DI PEGUNUNGAN BAWAKARAENG SULAWESI SELATAN BERDASARKAN DATA RADAR CUACA. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 20(2), 81–90. https://doi.org/10.31172/jmg.v20i2.424

Issue

Section

Article