EVALUASI DATA GRAVITASI TERESTRIAL DAN PERBANDINGANNYA DENGAN DATA GRAVITASI SKALA REGIONAL DAN MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL: STUDI KASUS ZONA SESAR CIMANDIRI DI SEKITAR PELABUHAN RATU

Authors

  • Ilham Arisbaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
  • Lina Handayani Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
  • Yayat Sudrajat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

DOI:

https://doi.org/10.31172/jmg.v19i1.399

Keywords:

Gravitasi terestrial, systematic error, Zona Sesar Cimandiri

Abstract

Dalam rangka mempelajari karakteristik Zona Sesar Cimandiri (ZSC), telah dilakukan pengukuran metode gravitasi di sekitar Pelabuhanratu. Kegiatan ini menghasilkan 53 data pengukuran baru dengan interval jarak 750-1500 meter (selanjutnya disebut GCG16). Untuk menggambarkan tingkat kualitas data yang dihasilkan, GCG16 dievaluasi dengan cara dibandingkan dengan dataset gravitasi skala regional dan global terpublikasi. Secara visual peta GCG16 memperlihatkan pola anomali gravitasi yang sama dengan data gravitasi regional (GRAV-P3G), model geopotensial global data satelit (EIGEN-6S2 dan GO_CONS_GCF_2_DIR_R5), serta model geopotensial global kombinasi (EGM2008 dan EIGEN-6C4). Dataset GRAV-P3G yang juga merupakan hasil pengukuran terestrial menunjukkan tingkat kesesuaian paling tinggi dengan GCG16. Sementara model potensial global kombinasi menunjukkan tingkat kesesuaian yang lebih baik jika dibandingkan dengan model geopotensial data satelit. Keenam dataset memperlihatkan pola Anomali Bouguer tinggi di bagian selatan area penelitian, mengindikasikan kontribusi dari frekuensi rendah. Variasi anomali tinggi di sekitar Sungai Cimandiri tidak teramati pada data gravitasi satelit, diinterpretasikan sebagai kontribusi dari frekuensi tinggi (berkorelasi dengan kondisi bawah permukaan lebih dangkal). Oleh karena itu untuk mempelajari struktur dangkal CFZ perlu dilakukan pemisahan anomali residual dari anomali regionalnya. Analisis First Horizontal Derivative (FHD) dan First Vertical Derivative (FVD)  tidak menunjukkan kehadiran ZSC pada segmen timur GCG16, dan mengindikasikan ZSC sebagai sistem sesar yang tersegmentasi.

 

To study the characteristics of the Cimandiri Fault Zone (CFZ), gravity method measurement has been done around Pelabuhanratu. This activity resulted in 53 new measurement data with intervals of 750-1500 meters (hereafter referred to as GCG16). To illustrate the quality level of resulted data, GCG16 was evaluated by comparing with published regional and global scale gravity datasets. Visually, GCG16 maps show the same gravity anomalies pattern with regional gravity data (GRAV-P3G), global geopotential model of satellite data (EIGEN-6S2 and GO_CONS_GCF_2_DIR_R5), as well as combined global geopotential model (EGM2008 and EIGEN-6C4). GRAV-P3G dataset, which is also a result of terrestrial measurement, shows the highest agreement level to GCG16. The six datasets show a high Bouguer Anomaly pattern in the southern part of the research area, indicating the contribution of low frequencies. High anomaly variations around the Cimandiri River were not observed in satellite gravity data and interpreted as high frequencies contribution (correlated with more superficial subsurface conditions). Therefore, to study the shallow structure of the CFZ, it is necessary to separate the residual anomaly from the regional anomaly. First Horizontal Derivative (FHD) and First Vertical Derivative (FVD) analysis do not show the presence of CFZ in the eastern segment of GCG16 and indicate that CFZ is a segmented fault system.

Author Biographies

Ilham Arisbaya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Pusat Penelitian Geoteknologi

Lina Handayani, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Pusat Penelitian Geoteknologi

Yayat Sudrajat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Pusat Penelitian Geoteknologi

Published

2019-04-14

How to Cite

Arisbaya, I., Handayani, L., & Sudrajat, Y. (2019). EVALUASI DATA GRAVITASI TERESTRIAL DAN PERBANDINGANNYA DENGAN DATA GRAVITASI SKALA REGIONAL DAN MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL: STUDI KASUS ZONA SESAR CIMANDIRI DI SEKITAR PELABUHAN RATU. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 19(1), 19–28. https://doi.org/10.31172/jmg.v19i1.399

Issue

Section

Article